Batasan yang dimaksud dengan pelayanan gawat darurat (emergency care)
adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam
waktu segera (imediatlely) untuk menyelamatkan kehidupannya (life saving). Unit
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan gawat darurat disebut dengan nama
Unit Gawat Darurat (emergency Unit. Tergantung dari kemampuan yang dimilki,
keberadaan UGD tersebut dapat beraneka macam.
Kegiatan
Kegiatan yang menjadi tanggung iawab UGD banyak macamnya. Secara umum dapat
dibedakan atas tiga macam (Flynn, 1962):
- Menyelenggarakan pelayanan gawat darurat Bertujuan menyelamatkan kehidupan penderita, namun sering dimanfaatkan hanya untuk memperoleh mendapatkan pelayanan pertolongan pertama dan bahkan pelayanan rawat jalan.
- Menyelenggarakan pelayanan penyeringan untuk kasus-kasus yang membutuhkan pelayanan rawat inap intensif. Merujuk kasus-kasus gawat darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawat inap intensif.
- Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat. Menampung serta menjawab semua pertanyaan semua anggota masyarakat tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan medis darurat (emergency medical questions).
Masalah
Sama halnya dengan berbagai unit pelayanan kedokteran lainnya, mengelola
UGD tidak semudah yang diperkirakan. Akan banyak masalah yang ditemukan yang
jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Masalah pembiayaan
Masalah pertam ayang ditemukan adalah kesulitan pebiayaan dalam megelola
UGD. Terdapat dua faktor utama yangberperan, pertama, karena biaya pegelolaan
UGD memang besar. Kedua, karena pendapatan UGD tidak pernah bias dijamin.
2. Masalah beban kerja
Perbedaan pengertian keadaan gawat darurat antara pasien dengan petugas
kesehatan, menyebabkan pelayanan UGD sering dimanfaatkan oleh mereka yang
sebenarnya kurang membutuhkan. Hal ini berakibat atas banyaknya jumlah
pengunjung rawat jalan akan berkurang. Dampaknya akan terlihat pada menurunnya
pendapatan.
Banyak faktor yang berperan sebagai penyebab makin meningkatnya angka
kunjungan penderita ke UGD. Selain karena perbedaan pengertian keadaan gawat
darurat , juga kerana factor-faktor sebagai berkut:
- Tidak tersedianya berbagai sarana kesehatan lain yang setiapo sat dapat dimanfaatkan untuk memperoleh pelayanan rawat jalan, terutama pada hari-hari libur.
- Makin banyak dokter yang lebih senang merujuk penderita ke UGD dari pada melakukan tindakan medis di tempat praktek pribadi.
- Makin banyak penderita yang menghemat, tidak berkunjung dlu ke dokter atau ke klinik, karena menurut penilaian mereka dokter atau klinik juga nantinya akan merujuk mereka.
- Pengaruh kebijakan asuransi kesehatan, yang hanya menanggung biaya perawatan rawat jalan apabila diselenggarakan oleh UGD.
Upaya penyelesaian masalah
Untuk mengatasi berbagai masalah pelayanan gawat daurat ada beberapa upaya
penyelesaian yang dapat dilaksanakan. Upaya-upaya yang dimaksud antara lain:
- Meningkatnya pendidikan kesehatan masyarakat, sehingga di satu pohak pemahaman masyarakat tentang pelayanan gawat darurat dapat ditingkatkan, di pihak lain kemampuan masyarakat dalam meanggulangi maalah-masalah kesehatan sederhana dapat ditingkatkan.
- Menambah jumlh sarana kesehatan yang bertangguang jawab menyelenggarakan pelayanan rawat jalan, termasuk pelayanan pertolongan pertama .
- Menggalakkan program asuransi kesehata, terutama yang menganut sisten pembayaran pra-upaya (pre-payment system). sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar