Selasa, 07 Mei 2013

Tulus


Sementara yang lain berharap ketulusan
Aku tak tahu apa itu harapan
Meski, seandainya, dan jika
Adalah kata-kataku untuk selamanya

Meski sesaat suara keras itu meledakkan perasaanmu
Engkau masih lega karena ia masih memanggilmu
Aku tak pernah tahu ketulusan
Tulusku seperti ingin mencengkram, membuatmu risau

Seandainya aku bisa merasakan tulusmu
Aku ingin selalu ada, seperti engkau selalu ingin aku ada
Amarahmu adalah ketulusan
Kekecewaanmu adalah ketulusan
Kesedihanmu adalah ketulusan

Aku ada bersama darah dan tetesan peluhmu
Pedih dan sakit yang baru pernah engkau rasakan
Tapi engkau berkata lebih pedih siksaan Tuhan
Tulusmu tidaklah semerah darah, tetapi sesempurna ciptaan-Nya
Bagimu yang berarti dalam hidupku
Ibu...


cerita : Bingung ditugaskan buat puisi oleh dosen Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). Temanya tentang cinta "waw", cinta itukan susah diungkapkan dengan kata-kata. Puisi yang menarik itu yang bertema perjuangan. "Cinta!!!!", kebanyakan hanya kata-kata lebay, alay, dan segala macamnya.
Setelah dipraktekin membuat judul dan satu bait puisi lalu digabung kata-katanya dengan puisi punya teman yang lain: mendapat sesuatu ternyata cinta itu sesuatu yang mengejutkan bila Engkau dan aku bersama, bersama mengartikan cinta, bersama membuat bait-demi bait puisi tentang cinta, bersama menyatukan cinta yang mengartikan hati Kita .