Jumat, 13 Desember 2013

Pick Me Up



Sahabat..
Kita tak pernah sehati
Kita tak pernah benar-benar saling memahami

Sahabat..
Maaf..itulah kata yang ingin selalu ku ucapkan setiap hari
Setiap melihat wajahmu yang tak berdaya
Aku lebih merasa tak berdaya

Sahabat..
Aku salah membiarkanmu menjadi sahabat untukku
Akulah orang yang paling benci padamu
Mungkin hikmah didalamnya atau pesan rahasia
Tapi aku lebih mengaggap akulah munafik yang sesungguhnya



13 Desember 2013
Sei. Kambang, Jambi


Jumat, 15 November 2013

Puisi Hari ini

Inspiration of Mom (a Long Visit)

Berkasih-sayang walau kadang kesal
Berkeluh-kesah walau kadang berselisih
Saling bercerita walau kadang ada rahasia
Saling ingin memberi walau kadang tak puas diri

Rabu, 30 Oktober 2013

CASANDRA (Inspiration there is in Friendship)



 (Novel Hope ;-) )
Casandra seperti malaikat, wanita halus nan lembut itu tak bosannya menjadi sahabatku. Orang bilang kami pasangan serasi, ya...pasangan beauty and the beast. Casandra menutup telinga, mata, dan mulutku dari hidup yang ku benci selama ini. Casandra membawaku ke dunianya, dunia Casandra. Tak ada kesedihan yang ada hanya tawa dan kebahagiaan.
Mengapa ia ada? mengapa ia adalah sahabatku? mengapa ia membuatku tersenyum? aku selalu tenang bersamanya. Meski aku benci orang membandingkanku dengannya, memang aku bukan bandingannya tapi aku sahabatnya. Casandra tahu itu dan ia pun benci itu. Tapi aku tetap tertawa bersamanya.
Kebahagiaan bukanlah yang abadi, tetapi perubahanlah yang abadi. Casandra berubah, hidupku berubah. Sayangku kepada Andi ku lepas begitu saja demi Casandra. Mungkin ini saatnya ku bahagiakan dia, meski ia tak pernah bahagia lagi. Masih ku ingat erat tangannya menggenggam tanganku, seperti eratnya persahabatan kami saat ku lepas hasratku untuk cinta sepihakku.
Tak kan pernah ku maafkan bajingan itu, meski semua salahku. Ingin rasanya ku patahkan leher pengecut itu. Tapi jerusi besi telah mengurung raga penghancur kebahagiaan Casandra.
Kita tak pernah tahu masa depan akan seperti apa, meski bertahun sudah kepergian Casandra. Aku merasa Casandra tetap hidup dalam jiwaku. Semangatnya, keceriaannya, dan tekatnya yang kuat ternyata adalah harta berharga yang telah diwariskannya kepadaku. Ingat ketika kami bersama berjanji akan menuntut ilmu setinggi mungkin, diatas batu dan gemericik air danau. Tempatku pertama kali bertemu malaikat ini, dimana malaikat itu membawaku ke dunianya, dimana aku mengatakan aku benci Casandra. Tapi sekarang, ia hidup dalam diriku.